zonapda – Di tengah harapan warga Tanjung Barat akan selesainya proyek polder anti-banjir, banjir yang melanda semakin parah. Warga merasa perlu untuk mencurahkan isi hati (curhat) mereka mengenai situasi ini. Meskipun pemerintah telah berjanji bahwa proyek polder akan selesai bulan depan, kenyataannya banjir terus menghantui.
Janji Pemerintah dan Harapan Warga
Proyek polder anti-banjir yang sedang berlangsung di lingkungan warga Tanjung Barat telah menjadi harapan besar bagi mereka. Polder ini seharusnya menjadi solusi untuk mengatasi banjir yang sering melanda daerah tersebut. Namun, harapan tersebut masih terasa jauh dari kenyataan.
Curhat Ketua RW 05
Pada hari Sabtu, 30 Maret 2024, Ketua RW 05 bernama Syaifudin (60) menceritakan pengalamannya di dekat proyek polder. Ia menjelaskan bahwa proyek polder ini sebenarnya belum sepenuhnya selesai. Polder tersebut masih berjarak sekitar 20 meter dari sungai Ciliwung di TB Simatupang. Karena air belum dapat keluar dengan lancar, terjadi peristiwa yang menyebabkan air mengalir kembali ke lingkungan warga. Akibatnya, banjir yang mencapai ketinggian sekitar 1 meter terjadi kemarin.
Syaifudin menambahkan, “Kami sangat berharap bahwa proyek polder ini dapat segera diselesaikan agar banjir tidak lagi menjadi momok bagi kami. Namun, kenyataannya, kami harus menghadapi banjir yang semakin parah setiap harinya.”
Dampak Banjir Bagi Warga Tanjung Barat
Banjir yang semakin parah di Tanjung Barat telah memberikan dampak yang signifikan bagi warga setempat. Bukan hanya merugikan secara materi, tetapi juga secara emosional dan fisik. Warga harus menghadapi kerugian akibat rumah dan barang-barang mereka yang terendam banjir. Selain itu, banjir juga membawa dampak negatif terhadap kesehatan warga, seperti penyebaran penyakit dan kehilangan akses ke fasilitas kesehatan.
Selain itu, banjir juga mengganggu aktivitas sehari-hari warga. Transportasi menjadi sulit dilalui, sekolah dan tempat kerja terpaksa ditutup, dan akses ke pasokan makanan dan air bersih menjadi terbatas. Warga Tanjung Barat merasa terjebak dalam lingkaran setan banjir yang tak kunjung usai.
Harapan Masyarakat dan Tindakan Pemerintah
Warga Tanjung Barat berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan proyek polder ini. Mereka berharap agar proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan memberikan solusi yang nyata terhadap masalah banjir yang mereka hadapi.
Pemerintah perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap proyek polder ini dan memastikan bahwa semua kendala yang menghambat selesainya proyek dapat diatasi dengan segera. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti kontraktor, ahli teknis, dan masyarakat setempat, untuk memastikan bahwa proyek ini berjalan dengan lancar.
Warga Tanjung Barat juga berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan dan fasilitas yang memadai bagi mereka yang terdampak banjir. Bantuan tersebut dapat berupa pengungsian sementara, bantuan makanan dan air bersih, serta perawatan kesehatan bagi mereka yang membutuhkan.
Kesimpulan
Curhat warga Tanjung Barat mengenai banjir yang semakin parah akibat proyek polder Jakarta merupakan cerminan dari kekecewaan dan harapan yang tertunda. Warga berharap agar pemerintah dapat segera menyelesaikan proyek ini dan memberikan solusi yang nyata terhadap masalah banjir yang mereka hadapi. Dalam menghadapi situasi ini, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangatlah penting untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi banjir di Tanjung Barat.
Sumber : Curhat Warga Tanjung Barat Sebab Banjir Kian Parah Gegara Proyek Polder
Baca juga : Polsek Tanggulangin Sidoarjo Memberikan Bantuan Air Bersih untuk Warga Terdampak Banjir