Dari banyak anak yang bermimpi menjadi dokter, tidak sedikit dari mereka harus menyerah pada impian mereka karena masalah biaya. Kuliah kedokteran memang membutuhkan perjuangan dan biaya ekstra yang tidak sedikit. Namun, Haryo Purwodiningrat berhasil mengatasi kekhawatiran tersebut. Dia adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) yang mendapat uang kuliah tunggal (UKT) sebesar Rp 2 juta per semester.
Awalnya, Haryo selalu ragu untuk mencoba masuk FK UI karena masalah biaya. Dia melihat kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, terutama karena ibunya adalah tulang punggung keluarga. Namun, setelah dinyatakan diterima di FK UI, Haryo merasa senang, bersyukur, dan lega. Perjuangan dan doa yang telah dilakukannya akhirnya membuahkan hasil, dan semua kerja kerasnya terbayar. Haryo percaya bahwa tanpa campur tangan Tuhan, dia tidak akan bisa mencapai hal ini.
Dengan segala usaha yang dilakukannya, Haryo berhasil membuktikan bahwa dia layak untuk lolos di jurusan tersebut. Dia memiliki motivasi besar untuk menjadi seorang dokter. “Saya ingin menggunakan kemampuan saya untuk melayani masyarakat secara langsung. Dengan menjadi dokter, selain merasa cocok dan menyukai materi pembelajarannya, saya juga bisa berbagi manfaat kepada orang lain,” ungkapnya.
Kuliah di Fakultas Kedokteran UI merupakan mimpi besar bagi Haryo. Awalnya, dia sempat ragu karena biaya kuliah kedokteran yang terkenal mahal. Namun, dengan dukungan sang ibu yang merupakan pemberi nafkah keluarga, Haryo bertekad untuk tetap melanjutkan kuliah kedokteran. Meskipun demikian, sang ibu tetap teguh mendukung Haryo agar bisa kuliah kedokteran.
Haryo mengingat bahwa ibunya memiliki warung makan dengan penghasilan sekitar Rp 1,5 juta – Rp 2 juta per bulan. Oleh karena itu, Haryo berusaha untuk lolos lewat jalur SNBP agar biayanya lebih terjangkau. Dia meningkatkan nilai rapornya, mencetak prestasi sebanyak mungkin, dan berdoa agar bisa lolos di jalur SNBP.
Prestasi-prestasi Haryo selama SMA sangat membantu dia untuk lolos masuk FK UI. Dia memiliki lebih dari 30 prestasi baik tingkat nasional maupun internasional. Prestasi-prestasinya antara lain Juara 1 National Medical and General Biology Competition (NMGBC) 2024 FKUI, Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2023, Juara 1 Biology Environmental Smart Competition 2023 Universitas Airlangga, Juara 1 Biology Olympiad Festival 2023 Universitas Padjajaran, dan Juara 1 Biology Smart Competition 2023 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Ibunya, Henrietta Agustina, merasa sangat bersyukur atas keberhasilan Haryo. Dia berterima kasih kepada UI karena memberikan keringanan UKT yang bisa ditanggungnya. “Terharu sekali, anak saya diterima di FKUI. Apalagi, ia juga mendapat UKT Rp 2 juta per semester. Terima kasih FKUI, terima kasih banyak atas perhatian semua, Tuhan memberkati,” ujar Henrietta.
Dengan tekad dan usaha yang keras, Haryo berhasil mewujudkan impian menjadi seorang dokter meskipun menghadapi kendala biaya. Semoga Haryo dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat melalui profesi dokter yang dipilihnya.