Indonesia berhasil meraih juara utama dalam babak bergengsi “best of the best” pada kompetisi Olimpiade Matematika di Singapura (SIMOC) di Star Theatre. Lagu Indonesia Raya bergema dengan gagah di Singapura saat Indonesia menyabet gelar juara. Malaysia menempati posisi kedua sementara Singapura berada di peringkat ketiga. Sebanyak 456 pelajar dari SD hingga SMA dikirimkan oleh Indonesia untuk berpartisipasi dalam acara prestisius ini.
Kontingen Indonesia menjadi yang terbesar, diikuti oleh Meksiko yang mengirimkan lebih dari tiga ratus pelajar. Indonesia berhasil meraih 115 medali emas dan tujuh gelar overall champion dalam kompetisi tersebut. SIMOC adalah ajang tahunan yang mengumpulkan para pecinta matematika muda dari seluruh dunia dengan tujuan membangun dan mempromosikan bakat matematika. Kompetisi ini berfungsi sebagai platform global bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka dan berinteraksi dengan teman sebaya dalam semangat persaingan yang bersahabat.
Pendiri dan Ketua Panitia SIMOC, Henry Ong, menjelaskan bahwa SIMOC memiliki struktur unik dengan tiga babak, yaitu Kompetisi Individu, Kompetisi Tim, dan Tantangan Math Warriors. Format ini mendorong peserta untuk menunjukkan keunggulan dalam pemecahan masalah secara individu sekaligus mempromosikan kerja sama tim di antara para kontestan. Indonesia selalu aktif berpartisipasi dalam SIMOC, seperti yang diungkapkan oleh Country Representative Indonesia, Indra Santosa.
Para pelajar dari berbagai daerah di Indonesia bersaing dengan peserta dari 42 negara lainnya selama empat hari dalam SIMOC. Sebelum dapat mengikuti SIMOC, siswa harus lolos dari proses kualifikasi di tingkat nasional atau regional. Enam pelajar Indonesia mendapat kesempatan langsung berlaga dalam babak utama dengan beasiswa dari SIMOC, sedangkan tujuh pelajar Indonesia meraih gelar overall champion dalam kategori-kategori utama, menunjukkan dominasi mereka di panggung utama.
Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, turut bangga saat memberikan medali kepada para pelajar Indonesia yang meraih gelar overall champion. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki dominasi, setidaknya di tingkat regional, dalam kompetisi matematika. Para pelajar yang berprestasi dalam SIMOC juga memiliki kesempatan untuk mengikuti kompetisi global lainnya, seperti IJMO di Turki pada bulan Desember.
Atase Pendidikan & Kebudayaan KBRI Singapura, Satrya Wibawa, menambahkan bahwa melalui kompetisi seperti SIMOC, pemerintah dapat mengidentifikasi pelajar Indonesia berprestasi yang potensial menjadi penerima Beasiswa Indonesia Maju. Program beasiswa ini memberikan kesempatan kepada pelajar berprestasi untuk menempuh pendidikan sarjana di universitas terkemuka di dunia. BIM merupakan program beasiswa bergelar dan non-gelar yang diberikan kepada peserta berprestasi dalam bidang akademik dan non-akademik.
Program beasiswa bergelar jenjang S1 dan S2 diselenggarakan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, sementara Program Persiapan S1 Luar Negeri dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional. BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri memberikan beasiswa kepada peserta didik berprestasi untuk memperoleh kesempatan pendidikan S1 di luar negeri. Sejak 2022, lebih dari seribu pelajar telah menerima beasiswa ini, dan jumlah tersebut diharapkan terus bertambah.
Dengan prestasi gemilang dalam SIMOC dan kesempatan untuk meraih Beasiswa Indonesia Maju, pelajar Indonesia berprestasi dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam dunia pendidikan global. Selamat kepada para juara dan semoga Indonesia terus meraih prestasi gemilang di kancah internasional!