Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan kekhawatiran mengenai berkurangnya jumlah petani di Indonesia karena kurangnya generasi penerus. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah meluncurkan program Brigade Pangan yang melibatkan generasi milenial. Mas Dar, panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa program ini melibatkan pemuda-pemuda lokal untuk mengelola lahan pertanian yang ada.
Mas Dar menjelaskan bahwa pihaknya akan menyediakan sarana produksi pertanian bagi para pemuda lokal ini. “Kami akan mengoptimalkan lahan rawa dan mencetak sawah yang tidak termanfaatkan. Kami membentuk brigade dari pemuda lokal untuk mengelola lahan tersebut. Kami juga akan memberikan alat dan sarana produksi pertanian agar mereka dapat mengolah tanah dengan baik,” ujar Mas Dar saat ditemui di Graha Mandiri, Jakarta Pusat.
Setiap kelompok atau brigade terdiri dari 15 orang dan bertanggung jawab menggarap 200 hektar lahan pertanian. Saat ini, hampir seribu brigade telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti Kapuas, Merauke, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Jambi.
“Dari hasil panen dan penjualan, setelah dikurangi biaya produksi, pendapatan rata-rata per bulan bagi anggota brigade mencapai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Hal ini membuktikan bahwa petani milenial juga bisa sukses dalam bidang pertanian,” tambah Mas Dar.
Mas Dar juga menyebutkan bahwa salah satu alasan berkurangnya jumlah petani di Indonesia adalah karena banyaknya pilihan pekerjaan yang tersedia. Di masa lalu, petani merupakan pekerjaan utama bagi banyak orang, namun sekarang situasinya berbeda.
“Di tahun 60-70an, lapangan pekerjaan tidak sebanyak sekarang. Orang zaman dulu mayoritas bercocok tanam karena itu satu-satunya pilihan. Namun sekarang, banyak pilihan pekerjaan lain yang tersedia. Tantangannya sekarang adalah bagaimana kita dapat mempertahankan jumlah petani di tengah beragamnya pilihan pekerjaan,” jelas Mas Dar.
Dengan adanya program Brigade Pangan ini, diharapkan generasi milenial dapat terlibat aktif dalam dunia pertanian dan membantu mengatasi masalah berkurangnya jumlah petani di Indonesia. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif bagi pertanian Indonesia ke depannya.