Luhut Mengungkap Pembeli BBM Subsidi Akan Diawasi AI

Jadi, Menko Marves kita, Luhut Binsar Pandjaitan, baru aja ngasih tau kalau pembelian BBM bersubsidi bakal diawasi pake teknologi kecerdasan buatan atau AI. Ini semua demi memastikan cuma orang yang berhak aja yang dapet subsidi.

“BBM itu sebenarnya harganya nggak naik, jangan salah paham. Kita cuma ngatur siapa aja yang layak dapet subsidi, dan sekarang dengan AI, kita bisa monitor semuanya,” kata Luhut waktu ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa kemarin.

Menurut Luhut, teknologi AI bakal bantu kita bedain siapa yang berhak dapet BBM subsidi dan siapa yang enggak. Jadi, mulai 1 Oktober nanti, pembelian BBM bersubsidi bakal dibatasi.

“Misalnya, saya pribadi sih mungkin nggak berhak dapet subsidi, tapi motor Gojek dan sebagainya tetap aja harga pertalite-nya stabil, kok,” tambahnya.

“Jadi, nggak ada yang namanya kenaikan harga. Yang ada hanya pembatasan untuk orang-orang yang nggak berhak dapet subsidi,” sambungnya.

Luhut juga bilang kalau kebijakan ini nggak bakal ngaruh ke daya beli masyarakat secara umum.

“Gak bakal ngaruh, karena yang kena pembatasan mungkin saya, kamu juga mungkin, tapi buat driver Gojek dan yang serupa, itu tetap aman,” tuturnya.

Sementara itu, Heppy Wulansari dari Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga bilang kalau mereka juga bakal pake AI buat verifikasi data pendaftar kode QR untuk beli BBM subsidi.

“Kita pake AI buat verifikasi pendaftaran QR code untuk BBM subsidi,” katanya ke CNNIndonesia.com.

Di sisi lain, Ahad Rahedi dari Pertamina Patra Niaga menyarankan supaya dokumen-dokumen yang diperlukan seperti STNK, KTP, serta foto kendaraan harus jelas dan berkualitas baik. Semua dokumen ini harus dilampirkan saat mendaftar lewat website subsiditepat.mypertamina.id.

Revisi ini dimaksudkan biar subsidi BBM tepat sasaran dan menghindari penyalahgunaan yang bisa merugikan anggaran negara.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menyebut kalau pembatasan BBM bersubsidi baru bakal berlaku setelah ada Peraturan Menteri (Permen) yang resmi. Nantinya, aturan soal BBM subsidi bakal diatur lewat Permen ESDM, bukan lagi Perpres Nomor 191 Tahun 2014 yang sekarang masih dalam proses revisi.

“Pokoknya, begitu Permen-nya keluar, aturan baru bakal berlaku,” ujar Bahlil.

By admin