Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri (SMAKN) merupakan salah satu sekolah menengah atas terkemuka di kota Ende. Namun, belakangan ini kegiatan belajar mengajar di sekolah ini terganggu oleh aroma busuk yang berasal dari rumah potong hewan di sekitar sekolah. Hal ini menjadi keluhan yang serius bagi para siswa, guru, dan orang tua. Aroma yang kurang sedap tersebut berasal dari sebuah fasilitas bernama Rumah Potong Hewan (RPH), yang terletak di RT 004, RW 002, Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende.
Rumah potong hewan tersebut, yang terletak tidak jauh dari SMAKN, menghasilkan limbah RPH yang mengeluarkan bau busuk yang tidak tertahankan. Para siswa dan guru merasa sangat tidak nyaman dengan aroma tersebut, sehingga sulit untuk fokus dalam belajar dan mengajar. Bahkan, beberapa siswa mengeluhkan mual dan pusing akibat bau yang menyengat.
Protes dan Keluhan kepada Kepala Sekolah
Siswa-siswa SMAKN tidak tinggal diam menghadapi masalah ini. Mereka mengumpulkan tanda tangan dan menyampaikan protes dan keluhan mereka kepada Kepala Sekolah, Bapak Sony Duri, S.Ag. Siswa-siswa ini merasa bahwa pihak sekolah harus mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Bapak Sony Duri, S.Ag., sebagai kepala sekolah, memahami kekhawatiran dan keluhan para siswa. Ia menyampaikan bahwa pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, termasuk berkomunikasi dengan pemerintah desa setempat.
Tuntutan kepada Pemerintah Desa
Selain menyampaikan keluhan kepada kepala sekolah, para siswa juga menyuarakan tuntutan mereka kepada pemerintah desa. Mereka berharap pemerintah desa dapat melakukan langkah-langkah untuk mengurangi atau menghilangkan bau busuk tersebut.
Pemerintah desa sebagai pihak yang bertanggung jawab atas masalah ini juga menyadari pentingnya penyelesaian yang cepat dan efektif. Mereka berjanji akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini, seperti mengawasi dan mengontrol limbah RPH yang dihasilkan oleh rumah potong hewan.
Para siswa juga berharap agar pemerintah desa dapat menjalin kerjasama dengan pemilik rumah potong hewan untuk mencari solusi bersama. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah desa dan pemilik rumah potong hewan, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi.
Sebagai warga negara yang baik, kita juga dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah ini. Kita dapat mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola limbah dengan baik. Dengan cara ini, diharapkan masalah aroma busuk dari rumah potong hewan dapat diminimalisir.
Keberhasilan dalam mengatasi masalah ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi kegiatan belajar mengajar di SMAKN, tetapi juga bagi kesehatan dan kenyamanan masyarakat sekitar. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencapai solusi yang terbaik.
Sekolah adalah tempat yang seharusnya memberikan lingkungan yang nyaman untuk belajar. Oleh karena itu, penting bagi pihak-pihak terkait untuk segera mengatasi masalah aroma busuk dari rumah potong hewan ini. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar di SMAKN dapat berjalan dengan lancar dan siswa dapat fokus dalam menimba ilmu.