Bencana banjir rob kembali melanda wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Selain mengganggu aktivitas masyarakat, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah pun mendadak dibubarkan. Salah satunya di SDN 1 Eretan Wetan, para siswa berbondong-bondong keluar dari ruang kelasnya masing-masing. Hal itu setelah banjir semakin meningkat. Bahkan, masuk ke ruangan kelas.
“Dari hari Senin udah banjir, cuma aktivitas belajar tetap biasa. Nah hari ini masuk ke ruang kelas ya sekitar Pukul 07.30 WIB ya anak-anak terpaksa dibubarkan, belajarnya nggak fokus,” kata Penjaga Sekolah, Ahmad Saroni (55) ditemui detikJabar, Jumat (15/11/2024).
Diceritakan Ahmad, banjir hingga masuk ke ruang kelas seperti ini baru terjadi setelah dua tahun belakangan sekolah direnovasi (ditinggikan). Biasanya, banjir hanya menggenang di sekitar lapangan sekolah.
Namun, kondisi memperihatinkan justru terjadi sebelum renovasi. Setiap kali air laut pasang, sekolah selalu terendam dengan ketinggian air mencapai sekitar 50 sentimeter lebih.
“Ya jelas lebih parah, orang dalamnya aja sudah lebih satu meter. Rob sedikit aja pasti masuk ruangan,” kata Ahmad ceritakan kondisi banjir sebelumnya.
Hal senada disampaikan Bima (10) siswa MI Al-Ikhlas yang juga terpaksa pulang lebih awal. Hal itu karena di sekolahnya sudah tergenang banjir.
Bima terlihat melangkah perlahan saat menuju rumahnya. Sesekali ia menunduk menyisihkan sampah yang ada dihadapannya. Celana seragam Pramuka nya pun terlihat sedikit basah akibat terkena banjir.
“Dibubarin sih tadi sekitar Pukul 08.00 WIB. Harusnya jadwal hari ini pulangnya Pukul 10.00 WIB,” kata Bima.
Sekedar diketahui, banjir rob di sejumlah desa di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu ini terjadi sejak Senin (11/11/2024) lalu. Namun, saat ini banjir rob semakin parah.