Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sedang menyiapkan berbagai insentif untuk meningkatkan program hilirisasi industri Indonesia, termasuk sektor tambang seperti nikel dan rumput laut. Ikhsan Adhi, Ahli Madya Bidang Hilirisasi Minyak dan Gas Bumi dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, mengatakan bahwa mereka sedang meneliti insentif-insentif yang akan diberikan kepada para pemodal yang tertarik terlibat dalam hilirisasi industri Indonesia.
Menurut Ikhsan, penelitian ini dilakukan setelah BKPM resmi menjadi instansi leading sector dalam bidang hilirisasi industri. Insentif tersebut diberikan untuk mendorong hilirisasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai dengan target Presiden Prabowo Subianto sebesar 8%.
Salah satu insentif yang telah disiapkan oleh pemerintah adalah tax holiday dan tax allowance untuk program hilirisasi. Ikhsan menyebutkan bahwa insentif tersebut akan diperpanjang setelah berakhir pada Oktober 2024. Namun, bentuk insentif lainnya masih dalam tahap kajian karena pihaknya masih memetakan strategi dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing sektor.
Pemerintah juga terus menggelar forum diskusi dengan para pemangku kepentingan untuk mengetahui kebutuhan masing-masing sektor industri. Hal ini bertujuan agar insentif yang diberikan sesuai dengan model industri dan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa hilirisasi akan menjadi prioritas dalam jangka pendek. Nomenklatur Kementerian Investasi/BKPM telah diperluas menjadi Kementerian Investasi dan Hilirisasi sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Rosan menjelaskan bahwa fokus hilirisasi tidak hanya pada komoditas pertambangan seperti nikel, tetapi juga pada komoditas lain seperti rumput laut dan perikanan sesuai dengan visi Presiden. Hilirisasi akan memberikan nilai tambah bagi komoditas-komoditas tersebut dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam diskusi dengan para pelaku industri, pemerintah akan menentukan kebijakan insentif yang sesuai dengan kebutuhan sektor industri. Prabowo menekankan pentingnya pengembangan hilirisasi sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah komoditas domestik.
Secara keseluruhan, pemerintah sedang aktif dalam mengembangkan program hilirisasi industri untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Insentif-insentif yang diberikan diharapkan dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.